Dunia desain grafis diguncang oleh sebuah berita besar pada awal tahun 2024: Canva, platform komunikasi visual berbasis web yang fenomenal, secara resmi mengakuisisi Affinity, rangkaian perangkat lunak desain profesional yang dikenal sebagai pesaing berat Adobe.
Langkah strategis yang melahirkan jenama baru "Affinity by Canva" ini bukan sekadar transaksi bisnis biasa. Ini adalah penyatuan dua filosofi desain yang berbeda—kemudahan akses untuk semua (Canva) dan kekuatan presisi profesional (Affinity). Akuisisi ini berpotensi mendefinisikan ulang cara kita membuat, berkolaborasi, dan berinteraksi dengan konten visual di tahun-tahun mendatang.
Dua Dunia yang Bertemu: Siapa Canva? Siapa Affinity?
Untuk memahami besarnya dampak akuisisi ini, kita perlu memahami siapa kedua pemain utamanya.
Canva: Didirikan pada tahun 2013, Canva meroket menjadi fenomena global dengan misi "memberdayakan siapa saja di dunia untuk mendesain apa saja dan mempublikasikannya di mana saja."
Kekuatan: Berbasis web (dan aplikasi seluler), sangat ramah pengguna, ribuan template siap pakai, dan fokus pada kolaborasi tim.
Pengguna: Jutaan pengguna non-desainer, pemasar, pemilik usaha kecil, pendidik, dan bahkan profesional yang membutuhkan desain cepat (seperti konten media sosial, presentasi, atau materi pemasaran).
Affinity: Dikembangkan oleh perusahaan Inggris bernama Serif, Affinity adalah "anak emas" bagi para desainer profesional yang mencari alternatif dari Adobe Creative Cloud.
Kekuatan: Terdiri dari tiga aplikasi inti—Affinity Designer (vektor, pesaing Illustrator), Affinity Photo (raster/foto, pesaing Photoshop), dan Affinity Publisher (desktop publishing, pesaing InDesign).
Daya Tarik: Dikenal sangat cepat, kuat, kaya fitur, dan (yang paling penting) dijual dengan model pembelian satu kali (bukan berlangganan bulanan seperti Adobe).
Mengapa Canva Membeli Affinity?
Akuisisi ini adalah langkah paling ambisius Canva hingga saat ini. Ini menandakan bahwa Canva tidak lagi puas hanya menjadi platform untuk "desain cepat." Mereka ingin menguasai seluruh spektrum desain, dari pemula hingga profesional veteran.
Dengan mengakuisisi Affinity, Canva secara instan mendapatkan:
Kredibilitas Profesional: Rangkaian alat Affinity dihormati secara luas oleh para profesional karena kecepatan dan kemampuannya menangani pekerjaan kompleks.
Teknologi Canggih: Teknologi inti Affinity yang cepat dan efisien kini menjadi milik Canva.
Basis Pengguna Setia: Komunitas pengguna Affinity yang vokal dan loyal kini berada di bawah payung Canva.
Pesaing Langsung Adobe: Canva kini memiliki senjata lengkap untuk bersaing langsung dengan Adobe di setiap lini: desain grafis, pengeditan foto, dan tata letak halaman.
Dampak "Affinity by Canva": Apa Artinya Ini?
Label "Affinity by Canva" membawa implikasi besar bagi berbagai pihak.
1. Bagi Pengguna Affinity yang Setia: Kekhawatiran terbesar tentu saja adalah soal model bisnis. Apakah Affinity akan dipaksa beralih ke model berlangganan yang selama ini mereka hindari?
CEO Canva, Melanie Perkins, telah secara terbuka menyatakan komitmen mereka. Canva berjanji akan terus menawarkan model pembelian satu kali (perpetual license) untuk Affinity. Selain itu, Canva berjanji akan menginvestasikan sumber daya yang signifikan untuk membuat aplikasi Affinity menjadi lebih baik, lebih cepat, dan lebih kaya fitur.
2. Bagi Pengguna Canva: Ini adalah kabar gembira. Pengguna Canva yang keterampilannya berkembang kini memiliki jalur "naik kelas" yang jelas. Mereka bisa memulai proyek di Canva dan, di masa depan, mungkin memindahkannya ke Affinity untuk pengeditan yang lebih presisi dan kompleks tanpa harus beralih ke ekosistem perangkat lunak yang sama sekali berbeda.
3. Bagi Industri Desain: Dominasi Adobe Creative Cloud selama puluhan tahun kini mendapat tantangan paling serius. Canva kini bukan hanya "mainan" untuk media sosial; mereka adalah raksasa yang memiliki ekosistem lengkap:
Pemula hingga Menengah: Canva
Profesional: Affinity by Canva
Kombinasi ini menciptakan satu platform terpadu yang dapat melayani kebutuhan desain dari seorang siswa yang membuat presentasi hingga agensi periklanan yang merancang billboard raksasa.
Visi Masa Depan: Ekosistem Desain Terpadu
Visi utama di balik "Affinity by Canva" adalah menciptakan alur kerja desain yang mulus (seamless).
Bayangkan skenario ini: Seorang desainer membuat logo presisi tinggi di Affinity Designer. Logo itu kemudian secara otomatis disinkronkan ke pustaka aset (brand kit) di Canva, di mana tim pemasaran dapat menggunakannya untuk membuat ribuan materi promosi. Jika ada foto yang perlu diedit secara profesional, mereka bisa membukanya di Affinity Photo. Dan jika mereka perlu membuat majalah atau laporan tahunan, Affinity Publisher siap digunakan.
Semua ini terjadi dalam satu ekosistem yang terintegrasi, menghilangkan friksi perpindahan file dan ketidakcocokan perangkat lunak.
Kesimpulan
Akuisisi Affinity oleh Canva bukan hanya tentang dua perusahaan yang bergabung. Ini adalah tentang pernikahan antara aksesibilitas dan kekuatan profesional. Ini adalah sinyal bahwa masa depan desain adalah kolaboratif, terintegrasi, dan dapat diakses oleh lebih banyak orang di berbagai tingkat keahlian.
Bagi para desainer dan kreator, ini adalah era yang menarik. Persaingan semakin ketat, yang berarti inovasi akan semakin cepat, dan pilihan perangkat lunak yang kita miliki akan menjadi semakin baik. "Affinity by Canva" adalah nama yang wajib kita pantau karena mereka sedang bersiap untuk menulis ulang aturan main di industri kreatif.

